Rabu, 21 Januari 2015

Sekilas tentang IELTS

International English Language Testing System

Bagi teman-teman pemburu beasiswa atau yang tertarik dengan bahasa asing, pasti tidak asing lagi dengan IELTS ini. Sistem tes bahasa Inggris yang diselenggarakan dari kerjasama ESOL Cambridge, IDP, dan British Council tersebut memang memiliki keunikan tersendiri dilihat dari format tesnya dan skornya. Kita, termasuk saya, yang berada di Indonesia mungkin sudah tidak asing dengan TOEFL dan mungkin mengira bahwa satu-satunya skema penilaian kemampuan bahasa Inggris hanya diukur melalui TOEFL ini.

Bagian tes dalam IELTS ini sama dengan TOEFL IBT yang memiliki empat bagian, yaitu Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Meskipun demikian, IELTS memiliki format dan sistem penilaian yang berbeda. Listening dalam IELTS banyak menggunakan British English sehingga terkadang bagi yang belum terbiasa akan sulit untuk menangkap maksud, bahkan kata-kata, dari sebuah pembicaraan atau pembacaan tes. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam bagian ini adalah pernyataan yang menjebak. Jawaban dari pertanyaan yang dicari kadang muncul dalam bentuk yang tersirat. Oleh karenanya, alangkah lebih baiknya jika kita benar-benar pasang telinga. Jebakan tersebut dapat dihindari dengan, salah satunya, berlatih soal-soal IELTS secara intensif.

Bagian kedua dari tes ini adalah Reading. Pada bagian ini, jawaban akan sangat mudah ditemukan dalam teks jika kita benar-benar memahami pertanyaannya. Dalam bagian ini pun penuh dengan jebakan. Seringkali, kita tidak akan menemukan kata kunci dalam kata yang sama dalam pertanyaan. Kata kunci tersebut biasanya muncul dalam bentuk yang lain dengan arti yang sama (sinonim) sehingga penguasaan persamaan kata dapat berguna pada bagian ini.

Bagian selanjutnya adalah Writing. Dalam bagian ini terdapat dua tugas, yaitu Writng Task 1 dan Writing Task 2.  Hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan tulisan pada bagian ini adalah jumlah kata pada masing-masing tugas. Pada tulisan pertama, jumlah kata minimal yang diharuskan adalah 150, sedangkan dalam tulisan kedua, jumlah kata minimalnya adalah 250. Jika kata yang ditulis di bawah kedua jumlah tersebut, maka kita akan kehilangan skor. Jumah skor pada bagian ini lebih banyak dalam Writing Task 2, sesuai dengan jumlah katanya. Banyak berlatih menulis esai sangat membantu dalam pengerjaan pada Writing ini dan menghafal kosa-kata “ilmiah” juga sangat membantu.

Bagian terakhir dari IELTS ini adalah Speaking. Seperti terjemahannya, pada bagian ini kita akan diminta berbicara. Pada Speaking ini, tes dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian saat kita menceritakan tentang hal umum, menceritakan tentang diri kita, dan menceritakan tentang hal yang abstrak, biasanya tentang pendapat kita tentang suatu hal. Salah satu latihan yang dapat dilakukan adalah dengan berbicara di depan cermin atau mencari partner percakapan di dunia maya.

0 komentar:

Posting Komentar