Senin, 26 Januari 2015

Prameks: Harapan Para Nomad

Prameks berjalan melintasi rel kereta


Agak berlebihan sebenarnya judul di atas itu. Tapi, faktanya, memang kereta lokal Prameks memberikan harapan bagi siapa saja yang mendambakan transportasi yang murah, cepat, dan efisien. Saya masih ingat, ketika itu perjalanan dari Solo ke Jogja atau Kutoarjo-Solo pada tahun 2008-2010 masih menggunakan bis. Lalu datanglah prameks waktu itu dengan harga tiket Rp 5000 untuk Solo-Jogja. Pilihan pun beralih dari bis ke prameks. 

Seiring berjalannya waktu, kereta lokal dengan akses Solo-Jogja atau sebaliknya berkembang menjadi empat kereta, yaitu prameks, sriwedari, sriwedari non AC, dan madiun jaya. Harga tiket untuk masing-masing pun berbeda, untuk prameks 6000, sriwedari 6000, sriwedari AC 10000, dan madiun jaya 20000. Sebagai tambahan, meskpiun rute madiun jaya sebenarnya Madiun-Jogja, tetapi juga melayani penumpang dari Solo-Jogja atau Solo-Madiun. 

Selain harga tiket yang berkembang, armada dan jadwal juga semakin menyesuaikan jumlah penumpang yang dari hari ke hari semakin menjatuhkan pilihannya pada prameks sebagai transportasinya.  

Ada kebijakan baru berkaitan dengan armada prameks setelah Pak Ignasius Jonan tidak lagi menjadi Dirut PT KAI, yaitu armada prameks kini ber-AC. Hal yang membedakan dengan sriwedari AC adalah tiket prameks tanpa tempat duduk. Jadi, harga tiket masih sama dengan tambahan AC. Jadi, berpergian kini lebih nyaman dan murah!

0 komentar:

Posting Komentar