Selasa, 20 Januari 2015

Esai LPDP(2)

SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU
ESAI

Setiap orang dapat merasakan kesuksesan
Sumber

Setiap orang memiliki ukuran kesuksesan yang berbeda-beda. Seorang dokter boleh jadi akan merasa sukses jika ia berhasil menyembuhkan pasiennya, seorang insinyur merasa sukses jika ia berhasil membangun fasilitas publik, dan sebagainya. Pada saat yang sama, boleh jadi ada seorang dokter yang merasa sukses jika ia berhasil memunculkan senyuman dari seorang pasien yang sedang putus asa, baik karena keadaannya maupun kemampuan materinya. Adapula, boleh jadi, seorang insinyur yang merasa sukses karena berhasil memberikan rasa nyaman kepada masyarakat sebagai buah atas pekerjaannya. Demikianlah, kesuksesan yang pertama diukur dari segi fisik dan yang kedua dari segi nilai. Meskipun demikian, ada satu persamaan di antara keduanya, yaitu adanya manfaat yang dirasakan oleh orang lain.

Penjelasan tentang ukuran kesuksesan yang berbeda-beda telah dijelaskan diatas, tetapi belum menjawab pertanyaan tentang kesuksesan terbesar bagi diri saya. Sebagaimana halnya ukuran kesuksesan yang berbeda-beda tersebut, ukuran terbesar dalam kesuksesan itu, menurut saya, juga berbeda-beda. Boleh jadi seseorang akan merasa sangat sukses jika ia berhasil membawa banyak orang dari kemiskinan, misalnya dengan memberikan santunan, mendirikan hunian gratis, dan sebagainya. Dalam kasus ini, dapat dipahami bahwa orang tersebut mendasarkan ukuran kesuksesan terbesarnya pada segi keluasan manfaat. Pada saat yang sama, boleh jadi ada orang lain, dengan pekerjaan yang sama, akan merasa sangat sukses jika ia berhasil memberikan pendidikan kepada sebuah keluarga dengan tujuan membuat keluarga tersebut mandiri. Dalam hal ini, orang tersebut melihat kesuksesan terbesarnya dari segi keberlanjutan manfaat. Dengan demikian, tidak ada ukuran kesuksesan yang lebih kecil antara satu dengan yang lainnya.

Berbagai contoh yang telah dipaparkan adalah sebuah upaya untuk menunjukkan bahwa kesuksesan itu, menurut saya, harus bersanding dengan manfaat yang dapat dirasakan oleh orang lain. Selain itu, pencapaian tersebut juga mesti melalui proses yang baik dan benar. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang belajar dengan sungguh-sunguh dan mendapatkan IPK di atas standar merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan, tetapi, jika dalam pencapaian tersebut tidak memberikan manfaat kepada orang lain, maka, menurut saya, pencapaian tersebut belum dapat dikatakan sebagai sebuah kesuksesan, terlebih lagi jika dalam ujian mahasiswa tersebut menyontek atau dengan kata lain, tidak melalui proses yang baik dan benar. 

Bagaimanapun, ada sebuah hadis (perkataan, perbuatan, dan sikap) Nabi Muhammad SAW yang secara tepat baik untuk dirujuk sebagai kriteria kesuksesan terbesar, yaitu “Khairun an-na<si anfa‘uhum li an-na<si” yang berarti ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia’. Dalam hadis tersebut terdapat satu catatan yang perlu diperhatikan, yaitu ‘yang paling bermanfaat’, bukan yang paling bagus IPK-nya, yang paling banyak memberikan santunan, yang paling banyak mengikuti organisasi, dan sebagainya. Semua hal tersebut tidak ada gunanya jika tidak bermanfaat bagi orang lain. Oleh karenanya, tingkatan superlatif dari manfaat tersebut dapat dikatakan tepat untuk menjadi tolok ukur kesuksesan terbesar. 

Tidak adil rasanya jika kesuksesan terbesar itu diukur dari banyaknya orang yang merasakan manfaat, karena tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama. Seorang petani yang bekerja di sawah tentu berbeda dengan seorang dokter yang bekerja di rumah sakit. Baik kemampuan maupun kondisinya berbeda jauh, tetapi keduanya selalu mempunyai tekad untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Si petani bekerja keras di sawah dengan tekad untuk memajukan pertanian Indonesia dan si dokter berusaha keras untuk menyembuhkan pasiennya dari penyakit. Dari hal tersebut, dapat dipahami bahwa selama hal yang dilakukan seseorang itu bermanfaat bagi orang lain, maka, sebenarnya, ia telah mencapai kesuksesan, bahkan mungkin kesuksesan terbesarnya. 
  


0 komentar:

Posting Komentar